Right Of Self Determination - Give Back For The PATANIAN Entire Land

Minggu, Januari 27, 2013

Bangsa Melayu Patani "Korban" Penaklukan Kolonial Siam


Patani merupakan provinsi-provinsi di Selatan Thailand. Patani terletak di Semenanjung Melayu dengan pantai Teluk Thailand di sebelah utara. Di bagian selatan terdapat gunung-gunung dan atraksi turisme seperti taman negara Budo-Sungai Padi yang berada di perbatasan provinsi Yala (Jala) dan Narawitha (Menara). Di sini, juga terdapat beberapa tumbuhan unik seperti Palma Bangsoon dan rotan Takathong. Di kawasan perbatasan dengan Songkhla dan Yala, terdapat pula taman rimba yang terkenal dengan air terjunnya, Namtok Sai Khao.

Membincang Melayu di Patani, sungguh telah terbentang sejarah panjang. Dulu, Patani adalah sebuah kerajaan Melayu Islam berdaulat, mempunyai kesultanan tersendiri. Namun, pada pertengahan abad ke-19, Patani menjadi "korban" penaklukan Kerajaan Siam (Thailand).

Penaklukan Siam terhadap Patani tahun 1962, mendapat pengakuan Britania Raya. Untuk mengukuhkan kedudukannya di Patani, di tahun 1902, kerajaan Siam melaksanakan undang-undang Thesaphiban. Dengan ini, sistem pemerintahan Kesultanan Melayu Patani telah dihapuskan. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Bangkok tahun 1909, Patani diakui Britania sebagai bagian dari jajahan Siam walaupun tanpa mempertimbangkan aspirasi penduduk asli Melayu Patani.

Patani merupakan satu dari empat provinsi Thailand yang mempunyai mayoritas penduduk beragama Islam (80%). Nama Patani sendiri berasal dari bahasa melayu logat setempat, yakni "Pata" (pantai) dan "Ni" (ini). Patani juga berasal dari bahasa Arab yang artinya "kebijaksanaan" atau "cerdas", karena disitu tempat lahirnya banyak ulama dan cendikiawan dari berbagai golongan dari tanah melayu (jawi). Fatani adalah serambi Mekah yang juga disebut "Fathoni Darus Salam".











Tidak ada komentar:

Posting Komentar